BAB 6 PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
Pelapisan Sosial
Pengertian
Masyarakat terbentuk dari individu-individu.
Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tertentu akan
membentuk suatu masyarakat hetrogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini maka terbentuk suatu
pelapisan masyarakat atau terbentuk masalah masyarakat berstrata.
Setelah itu kita mengerti bahwa manusia
sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial, marilah kita
pelajari apa yang dimaksud Stratifikasi Sosial atau Pelapisan Masyarakat.
Istilah Stratifikasi atau Stratification
berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Karena itu Social
Stratification sering diterjemahkan dengan Pelapisan Masyarakat. Sejumlah
individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran
masyarakatnya. Dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.
Terjadinya Pelapisan Sosial
· Terjadi
dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun
orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas
kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara
alamiah dengan sendirinya. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang
tumbuh dengan sendirinya.
Oleh karena sifatnya yang tanpa disengaja
inilah maka bentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut
tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat di mana sistem itu berlaku.
·
Terjadi
dengan Sengaja
Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja
ditunjukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini
ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan
kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan
kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas
bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki
dan dalam suatu organisasi baik secara vertikal maupun secara horisontal
Sistem pelapisan yang dibentuk dengan sengaja
ini dapat kita lihat misalnya di dalam organisasi pemerintahan, organisasi
partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain.
Pendek kata di dalam organisasi formal.
Perbedaan Sistem Pelapisan dalam Masyrakat
Menurut sifatnya, maka sistem pelapisan dalam
masyarakat dapat dibedakan menjadi ;
1) Sistem
Pelapisan Masyarakat yang Tertutup
Di dalam sistem ini permindahan anggota masyarakat ke
lapisan yang lain baik ke atas maupun kebawah tidak mungkin terjadi, kecuali
ada hal-hal yang istimewa. Di dalam sistem yang demikian itu satu-satunya jalan
untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah
karena kelahiran. Sistem pelapisan tertutup kita temui misalnya di India yang
masyarakatnya mengenal sistem kasta.
Sistem stratifikasi sosial yang tertutup
biasanya juga kita temui di dalam masyarakat feodal atau masyarakat yang
berdasarkan realisme. (Seperti pemerintahan di Afrika Selatan yang terkenal
masih melakukan politik apartheid atau perbedaan warna kulit yang
disahkan oleh undang-undang).
2) Sistem
Pelapisan Masyarakat yang Terbuka
Di
dalam sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan
untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang di
atasnya.
Sistem yang demikian ini dapat kita temukan
misalnya di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi
kesempatan untuk menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan kemampuan
untuk itu. Tetapi di samping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila
dia tidak mampu mempertahankannya.
Status (kedudukan) yang diperoleh berdasarkan
atas usaha sendiri disebut “Achieve status”.
Dalam hubungannya dengan pembangunan
masyarakat, sistem pelapisan masyarakat yang terbuka sangat menguntungkan.
Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang
lain. Dengan demikian orang berusaha untuk mengembangkan segala kecakapannya
agar dapat meraih kedudukan yang dicita-citakan. Demikian sebaliknya bagi
mereka yang tidak bermutu akan semakin didesak oleh mereka yang cakap, sehingga
yang bersangkutan bisa jadi jatuh ke tangga sosial yang rendah
Beberapa Teori Tentang Pelapisan Sosial
Bentuk konkrit daripada Pelapisan masyrakat
ada beberapa macam. Ada sementara sarjana yang meninjau bentuk pelapisan
masyarakat hanya berdasar salah satu aspek saja misalnya aspek ekonomi, atau
aspek politik saja, tetapi sementara itu ada pula yang melihatnya melalui
berbagai ukuran secara komprehensif.
Selanjutnya itu ada yang membagi pelapisan
masyarakat ke dalam jumlah yang lebih sederhana (misalnya membagi hanya menjadi
dua bagian). Sementara itu ada pula yang membagi tiga lapisan atau lebih.
Kesamaan Derajat
Sifat perhubungan antar manusia dan lingkungan
masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai
anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat
maupun terhadap pemerintah dan negara. Beberapa hak dan kewajiban penting
ditetapkan dalam Undang-undang (konstitusi) sebagai hak dan kewajiban asasi.
Untuk dapat melaksanakannya hak dan kewajiban ini dengan bebas dari rasa takut
perlunya adanya jaminan, dan yang mampu memberi jaminan ini adalah pemerintah
yang kuat dan berwibawa. Di dalam susunan negara modern hak-hak dan
kebebasan-kebebasan asasi manusia itu dilindungi oleh Undang-undang dan menjadi
hukum positif. Undang-undang tersebut berlaku sama pada setiap orang tanpa
kecualinya dalam arti semua orang mempunyai kesamaan derajat dan ini dijamin
oleh undang-undang. Kesanaab derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang
diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal
dengan Hak Asasi Manusia.
Persamaan HAK
Adanya kekuasaan negara seolah-olah hak
individu lambat-laun dirasakan sebagai suatu yang mengganggu, karena di mana
kekuasaan negara itu berkembang, terpaksalah ia memasuki lingkungan hak manusia
pribadi dan berkuranglah pula luas batas hak-hak yang dimiliki individu itu.
Dan di sinilah timbul persengketaan pokok antara dua kekuasaan itu secara
prinsip, yaitu kekuasaan manusia yang berwujud dalam hak-hak dasar berserta
kebebasan asasi yang selam itu dimiliknya dengan leluasa, dan kekuasaan yang
melekat pada organisasi baru dalam bentuk masyarakat yang merupakan negara
tadi.
Mengenai persamaan hak ini selanjutnya
dicantumkan dalam Pernyataan Sedunia Tentang Hak-hak (Asasi) Manusia atau
Universitas Declaration of Human Right (1948) dalam pasal-pasalnya, seperti
dalam;
Pasal 1 : “Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai
martabat dan hak yang sama. Mereka dikarunia akal dan budi dan hendaknya
bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”
Pasal 2 ayat 1 : “Setiap orang berhak atas semua hak-hak dan
kebebasan-kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak ada kecuali
apa pun, seperti misalnya bangsa, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, poliotik
atau pendapat lain, asal ataupun kedudukan”.
Pasal 7 : “Sekalian orang adalah sama terhadap
undang-undang dan berhak atas perlindungan hukum yang sama dengan tak ada
perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap
perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan terhadap segala hasutan yang
ditujukan kepada perbedaan semacam ini”.
Elite
Pengertian
Dalam pengertian yang umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam
masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat
diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khusunya
golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite
dimaksudkan: “posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial
terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat
kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.
Fungsi Elite Dalam Memegang Strategi
Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur,
baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit, dalam kelompok heterogen
maupun homogen selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan
tersendiri sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan
mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan
golongan minoritas ini didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap peranan
yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta adilnya dalam meletakkan
dasar-dasar kehidupan pada masa-masa yang akan datang. Golongan minoritas yang
berada pada posisi atas yang secara fungsional dapat berkuasa dan menentukan
dalam studi sosial dikenal dengan elite. Elite adalah suatu minoritas
pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas dengan cara
yang bernilai sosial.
Kelompok minoritas yang mempunyai nilai secara
sosial ini berkembang sejalan dengan perkembangan fungsional dalam suatu
masyarakat. Pengembangan elite sebagai suatu kelompok minor yang berpengaruh
dan menentukan dalam masyarakat tetao beranjak dari fungsi sosialnya di samping
adanya pertimbangan-pertimbangan lain sesuai dengan latar belakang sosial
budaya masyarakat.
Tujuan yang hendak dicapai, penyesuaian diri,
integrasi, memperhatikan serta memelihara norma yang berlaku dan memperhatikan
kepemimpinan.
Tujuan yang hendak dicapai haruslah terikat
dan merupakan tujuan bersama kepandaian dalam menyesuaikan diri terutama bagi
elite baru dapat membantunya secara efektif dalam mengarahkan masyarakat untuk
mencapai tujuannya. Sehubungan dengan fungsi yang harus dijalankan oleh elite
dalam memegang pimpinan ia harus dapat mengatur strategi yang tepat.
Massa
Pengertian
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan
suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam
beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang secara fundamental berbeda dengannya
dalam hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan
serta dalam perilaku massal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh
beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka
yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers,
atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.
Ciri –ciri Massa
Hal yang penting sebagian ciri-ciri yang
membedakan di dalam massa ;
1. Keanggotaanya berasal dari semua lapisan masyarakat
atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang
berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakmuran atau kebudayaan yang
berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa misalnya orang-orang
yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang pembunuhan misalnya
melalui pers.
2. Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih
tepat, tersusun dari individu-indvidu yang anonim.
3. Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman
antara anggota-anggotanya secara fisik mereka biasanya terpisah satu sama lain
serta anonim, tidak mempunyai kesempatan untuk menggerombol seperti yang biasa
dilakukan crowd