Blogger news

Minggu, 25 November 2012

BAB 2 PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

BAB 2 PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN 

A. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sbagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan sosial tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks. Berbeda dengan mahluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat memanfaatkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebuadyaan rohaniah maupun kebudayaan kebendaan. Akibat dari perkembangan budaya ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penambahan/pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian ( Mortalitas )
      Ada beberapa tingkat kematian ,yaitu :
a. Tingkat Kematian Kasar ( Crude Death Rate)
      Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Pada negara yang sudah maju (developed countries)angka kematian kasar lebih rendah daripada negara-negara yang sedang berkembang.
b. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
      Tingkat kematian juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antar lain jenis umur, jenis kelamin,pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka digunakan tingkat kematian menurut umur. Dengan tingkat kematian ini menunjukan hasil yang lebih teliti.
2. Kelahiran ( fertilisasi )
      Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan.
a. Facundity (kesuburan)
      Facundity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility (fertilisasi)
      Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Yang dimaksut dengan lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan.
3. Migrasi
      Migrasi adalah aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerak penduduk. Selain migrasi ada nama lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas.  Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi, sebab mobilitas mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan sementara. Migrasi ini adalah merupakan akibat drai keadaan lingkungan alam yang kurang beruntung.
Akibat Migrasi:
a. Urbanisasi (migrasi dari desa kekota) walaupun urutannya sangat kecil namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan.
b. Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kretifitas tinggi.
c. migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk tahun 1971 - 1980 migrasi masuk hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar hanya sebesar 0,57% per tahun.
      Ada tiga jenis stuktur penduduk:
1. Piramida penduduk muda
      Jumlah angka kelahiran lenbih besar daripada jumlah kematian.
2. Piramida Stationer
      Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3. Piramida penduduk tua
      Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk.

Rasio Ketergantungan ( dependency of ratio ) 
      Rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah pendududk golongan umur produktif kerja.

B. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

A. Pertumbuhan dan perkembangan Kebudayaan di Indonesia.
1. Zaman Batu sampai Zaman Logam
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :
- Zaman batu tua ( Palaeolithikum )
- Zaman batu muda ( Neolithikum).
      Alat pada zaman batu tua  yaitu kapak genggam. Kapak genggam semacam itu kita kenal dari Eropa, Afika, Asia Tengah Punsjab ( India ). Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum betupa kapak batu besar maupun kevil bersegi-segi.
      Bersamaan dengan persebaran budaya kapak-kapak batu itu, tersebar pula bahasa Proto Austronesia. Dengan begitu bahasa Proto Austronesia sebagai induk bahasa-bahasa di wilayah negara-negara anggota Asean, khususnya Repubil Indonesia.
      Zaman batu muda ( Neolitihkum ) benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia. Pada zaman ini, mereka mulai hidup menetap, membuat ruamah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dan manusia-manusia zaman batu ini juga telah mengenal dan memiliki kepandaian mengecor/mencairkan logam dari biji besi, dan menuangkan kedalam cetakan-cetakan serta mendinginkannya. Permulaan zaman logam ini, ialah kanyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya, dan zaman tersebut pada dasarnya penting sekali untuk perkembangan sejarah Indonesia selanjutnya.

B.Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam

1. Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, Khususnya Pulau Jawa. Pada abad ke-5, ajaran Budha dan Budhisme masuk ke Indonesia,khususnya ke Pulau Jawa selain itu agama Budha juga dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pda Hinduisme. Walaupun kedua agama berbeda itu khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai, dan juga dapat menghasilkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi. Seperti seni pahat,seni ukir dan seni bangunan/arsitektur dam relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, dianrtaranya : Borobudue, Mendut, Prambanan, Kalasan (Jawa Tengah), Badut, Kidal, Jago, Singosari, di sekitar kota Blitar,semuanya di wilayah propinsi Jawa Timur.

2. Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau Jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal itu disebabkan karena Islam dimasukkan ke Indonesia tidak dengan secara paksa, melainkan dengan cara baik-baik.

Pada abad ke-15, ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut, berkembangalah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintah di pedalaman. Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut ysng dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia.

3. Kebudayaan Barat
Awal kebudayaan Barat masuk ke negara tercinta Republik Indonesia ketika kamum kolonialis/penjajah mengendor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintah, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial yaitu:
1. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh
2. Lapisan sosial kaum pegawai
Dalam lapisan soaisal inilah pendidikan Barat disekelah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
      Sehubung dengan itu, penjelasan Unang-Undang Dasar 1945 memberikan rumusan tentang kebudayaan rumusan tentang kebudayan Indonesia adalah : kebudayan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyai Indonesia seluruhnya, termasuk budaya lama dan asli. dalam penjelasan UUD 1945 itu juga ditunjukan kearah mana kebudayaan diarahkan, yaitu menuju ke arah kemajuan adab budaya dan poersatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru kebudayaan asing yang dapat berkembang dengan memperkaya bangsa sendiri.
      Falsafah Pancasila menguntungkan bagi pembangunan kebudayaan Indonesia. Pancasila sebagaio rumusan kepercayaan kepada realitas, sesungguhnya sejalan dengan rumusan humanisme baru yang tumbuh menjadi hasrat umum zaman mutakhir.

Kebudayaan dan Kepribadian
      Kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Setiao masyarakat memounyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasi. Nilai dan kaidah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas.
      Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Diluar itu juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari. Kesan-kesan positif turis asing yang pernah berkunjung ke Indonesia, menyatakan bahwa salah stu ciri khas bangsa Indonesia adalah memiliki sifat ramah tamah, suka menolong, dan memiliki sifat gotong royong
.



← BAB 1                                                                                                      BAB 3 →

Blogger templates

Blogroll

Total Tayangan Halaman

Just Share | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all